Lakukan Hal Ini Sebelum Mendapatkan Vaksinasi COVID-19
(Doc: Pribadi)
Penulis : Paskalis waceka dan Indah Kurnia
Kabar baru telah muncul di tahun 2021 bahwa vaksin untuk mencegah COVID-19 sudah tersedia untuk digunakan oleh pemerintah.hal terseut Setelah mendapatkan izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Januari lalu, sudah ada beberapa kalangan masyarakat Indonesia yang menerima vaksin. Presiden Joko Widodo sendiri merupakan orang pertama yang mendapatkan vaksin tersebut untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan bermanfaat, aman dan halal.
Setelah tenaga kesehatan, petugas pelayanan umum, dan lansia mendapatkan vaksin, maka setelahnya adalah giliran masyarakat luas yang rentan tertular jika dilihat dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Meskipun vaksin tersebut tergolong aman, bukan berarti vaksin bisa dilakukan tanpa persiapan.
Ada beberapa persiapan sebelum vaksin COVID-19 yang perlu kamu perhatikan :
Kriteria Orang yang tidak boleh, dan orang yang boleh dan perlu ditunda untuk divaksinasi
Untuk orang dengan usia 18 hingga 59 tahun, sebetulnya tidak ada persiapan khusus untuk vaksinasi. Namun, khusus untuk Vaksin Sinovac, pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/4/1/2021 menyatakan bahwa seseorang tidak akan diberikan vaksin atau perlu ditunda pemberiannya, jika:
- Memiliki tekanan darah ≥ 180/110 mmHg.
- Memiliki penyakit penyerta (alergi berat, penyakit jantung, penyakit kelainan darah, penyakit ginjal, penyakit autoimun, rematik, penyakit saluran cerna, dan kanker) atau sedang dalam pengobatan penyakit.
- Suhu tubuhnya ≥ 37,5 derajat Celsius. Ini berarti seseorang yang terbukti demam, pemberian vaksin akan ditunda dan ia harus terbukti bukan pengidap COVID-19 dan melakukan skrining ulang pada saat kunjungan berikutnya.
- Mengidap penyakit paru seperti asma,PPOK, atau TBCP
- engidap HIV dengan angka CD4 <200.
Namun, ada juga beberapa orang dengan kondisi penyakit yang tetap diperbolehkan menerima vaksin, misalnya:
- Pasien TBC yang minimal sudah dua minggu sebelum dilakukan vaksin telah mengonsumsi obat antituberkulosis yang diresepkan dokter.
- Pengidap diabetes tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5 persen.
Jadi jika ada anggota keluargamu di rumah seperti orang tua yang memiliki kondisi yang membuatnya tidak boleh mendapatkan vaksin, maka kamu bisa lakukan pemeriksaan di rumah sakit terlebih dahulu untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Kamu pun bisa membuat janji dengan salah satu dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc supaya lebih praktis.
Persiapan Sebelum Vaksin COVID-19
Jika masyarakat membutuhkan vaksin tentu butuh persiapan sebelum menerima vaksin covid-19. sehingga beberapa persiapan sebelum vaksin COVID-19 yang bisa kamu lakukan, antara lain:
- Hindari Alkohol. Dalam beberapa keadaan, alkohol dapat mempercepat reaksi alergi. Konsumsi alkohol juga disebut bisa mengurangi kemampuan kerja vaksin dalam beberapa minggu pertama setelah penyuntikan. Ini karena alkohol bisa mengganggu kerja imun, sehingga tubuh akan kesulitan melawan infeksi virus yang masuk ke tubuh.
- Mengobati Alergi. Beberapa reaksi alergi mungkin sudah dilaporkan terjadi pada penerima vaksin. Jadi, jika kamu memiliki alergi terhadap obat, atau mungkin komposisi dari vaksin, maka sebaiknya mulai minum obat alergi seperti obat antihistamin, dan jangan menghentikannya sebelum vaksinasi. Meski obat anti alergi tidak sepenuhnya efektif, tetapi ia diyakini bisa menguranginya. Namun, jika kamu memiliki riwayat reaksi alergi yang parah terhadap vaksin dosis pertama, sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai hal ini.
- Tidak Berolahraga Berat. Pastikan untuk menghindari olahraga berat 2 jam sebelum dan sesudah vaksinasi. Hindari juga mandi air panas 2 jam sebelum dan sesudahnya, karena olahraga dan mandi air yang kuat dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
- Memaksimalkan Sistem Imun. Memiliki sistem kekebalan yang paling optimal juga merupakan salah satu persiapan sebelum vaksin COVID-19. Kamu bisa mengkonsumsi campuran vitamin dan mineral yang tepat untuk membantu memperkuatnya. Meski sejauh ini belum ada data ilmiah yang menunjukkan bahwa mengkonsumsi vitamin, mineral, atau probiotik sebelum vaksinasi akan mencegah reaksi alergi, tidak ada salahnya untuk melakukan hal-hal yang disarankan dokter untuk membantu meningkatkan imun.
- Tidur Cukup. Sebelum mendapatkan vaksin, kamu juga harus mendapatkan tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh. Setelah vaksin, kamu juga perlu istirahat karena sangat mungkin reaksi seperti nyeri tubuh, menggigil, dan demam ringan terjadi. Jadi dengan beristirahat, kamu bisa memaksimalkan tubuh untuk melawan efek samping ini.
- Kelola Stres. Faktanya, stres sangat berpengaruh pada kerja imun. Selain itu, stres berkepanjangan bisa meningkatkan produksi kortisol dan stres oksidatif pada tubuh, sekaligus menurunkan tingkat limfosit (sel darah putih) yang berfungsi mencegah infeksi.
Referensi:
Covid19.go.id. Diakses pada 2021. Pelaksanaan Vaksinasi: Final SK Dirjen Juknis Vaksinasi COVID-19.
Jakarta Globe. Diakses pada 2021. Indonesia Approves Sinovac Vaccine amid Dramatic Surge in Coronavirus Cases.
UCHealth Today. Diakses pada 2021. How to Prepare Before Getting a Covid-19 Vaccine.
Web MD. Diakses pada 2021. COVID-19 Vaccine: How Best to Prepare.
0 Response to "Lakukan Hal Ini Sebelum Mendapatkan Vaksinasi COVID-19"
Post a Comment